Selasa, 25 September 2012

Memories

Buku ini adalah ukiran dari tulisanku
Mengukir setiap namamu
Yang kan selalu mengingatkanku padamu
Penuh semua memori ingatanku

Hujan turun lebat
Berhasil membasahi setiap tubuhku
Dan barang-barang yang kubawa
Buku ini bernasib buruk basah

Setiap ukiran namamu yang kubuat
Perlahan memudar karena air hujan
Tulisan-tulisan penting
Mulai tak bisa terbaca oleh mata

Menandakan sesuatu padaku
Ingin rasanya ku bakar buku ini
Namun tak tega ku lakukan itu
Takut semua kenangan hilang

Air mata terus mengalir
Mungkin kesedihan hati
Berpura-pura tak mendengar
Suara jeritan hati kesakitan



Kata demi kata ku ungkapkan

Kamu yang tak pernah melihat ke arahku
Kamu yang tidak peka dengan rasaku
Kamu yang selalu menganggap perhatian ku hanya sebatas angin lalu
Kamu yang selalu mengacaukan pikiranku

Bahkan kamu telah menghancurkan hatiku berkali-kali
Hingga bangkit lagi kau hancurkan lagi
Dengan sikapmu yang acuh padaku
Tidakkah kau berfikir dengan apa yang kamu lakukan?

Betapa bodohnya aku tetap mencintaimu hingga kini
Sesekali aku berfikir kenapa aku mencintaimu dengan tulus
Tak bisakah kau melihat penantian yang kualami
Tak bisakah kau mengerti akan rasaku untukmu

Ketika ku mulai menyukai orang lain
Semua perhatianku tercurah padanya
Tetapi aku merasa beda dengan yang ku rasakan dulu
Meskipun ada rasa sayang, rasa cinta dihatiku hanya untuk mu

Entah kenapa aku mencintaimu sampai saat ini
Aku sebenarnya tak mau seperti ini
Karna semua perhatian yang kuberikan tak mempan untukmu
Aku hanya bisa berharap bahwa takdir akan mempersatukan kita